Minggu, 18 April 2010

MAKNA HARI RAYA PAGERWESI

PAGERWESI

Pagerwesi dikenal sebagai hari payogan Hyang Pramesti Guru beserta para Dewata Nawa Sanga dan para Pitara untuk keselamatan dunia beserta isinya.

Pada tengah malam, menghaturkan 'labaan(caru)' yang ditujukan pada Panca Maha Bhuta. Sesudahnya, maka dilaksanakanlah Yoga-Samadhi meneguhkan pikiran agar dapat menahan gejolak Indrya. Pagerwesi jatuh pada setiap Budha (Rebo) Kliwon wuku Shinta.

Nah, demikianlah yang umumnya disebutkan, dan diperkenalkan secara umum. Dalam kesempatan ini, saya mencoba menambahkan pemaknaannya dengan tinjauan spiritual filosofisnya seperti berikut ini.

MAKNA HARI RAYA SARASWATI

Di Indonesia khususnya di Bali, perayaan ini sudah amat terkenal di kalangan umat Hindu. Tetapi belum begitu banyak yang memahami apa makna dan inti perayaan suci ini. Karena tradisi atau upacara ini berasal dan warisan nenek moyang dan adat secara turun-temurun. Kita hanya meneruskan saja tradisi ini, dan kurang memahami apa makna dan inti yang sebenarnya.
Hari Raya Saraswati adalah perayaan hari diturunkannya ilmu pengetahuan (vidya) dan Tuhan Yang Maha Esa melalui sinar suci-Nya Dewi Saraswati. Pada hari ini adalah waktu yang sangat baik dan tepat untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dianugrahkan vidya (ilmu pengetahuan) dan kecerdasan, sehingga kita akan terbebas dari avidya (kebodohan) dan menuju ke pencerahan atau kebahagiaan abadi.
Perayaan ini berdasarkan perhitungan wuku dilaksanakan enam bulan sekali, tepatnya pada wuku Watugunung hari Saniscara (Sabtu). Pada tahun 2005 ini jatuh pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2005 Masehi, atau Saniscara Umanis wuku Watugunung,Chandra ke-16 Sasih Kasa tahun 1927 Saka, atau bulan Akhad tanggal 16 pada rasi bintang kumba tahun 2062 Sambat.

SIAPAKAH DEWI SARASWATI ?

Makna Hari Raya Nyepi

Pengertian Nyepi

Ogoh-ogoh yang sedang diparadekan di daerah Ngrupuk dalam upacara Bhuta Yajna.
Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan / kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktifitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Buwana Alit (alam manusia / microcosmos) dan Buwana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.